KOMPASTV - Presiden Jokowi geram lantaran banyak orang Indonesia yang memilih untuk melakukan pengobatan ke luar negeri. <br /> <br />Hal ini membuat devisa negara sebesar Rp 165 Triliun melayang. <br /> <br />Baca Juga Setelah Gayus, Begini Celah Oknum Pajak Bermain "di Bawah Tanah"? |BTALK di https://www.kompas.tv/article/383780/setelah-gayus-begini-celah-oknum-pajak-bermain-di-bawah-tanah-btalk <br /> <br />Dari data yang ada, Presiden menjelaskan bahwa hampir 1 juta masyarakat Indonesia datang berobat ke Malaysia, sedangkan ada 750 ribu yang ke Singapura. Sementara negara tujuan lainnya adalah Jepang, Amerika Serikat, hingga Jerman. <br /> <br />Meski diklaim memiliki fasilitas yang mencukupi, namun beberapa alasan menyebut bahwa jutaan masyarakat Indonesia berobat ke luar negeri dikarenakan kurangnya pelayanan kesehatan yang ada disini. <br /> <br />Benarkah berobat ke luar negeri membuat pasien lebih lekas pulih? Bagaimana pemerintah menjawab rasio ketersediaan dokter spesialis di Indonesia yang menangani banyaknya pasien per hari? <br /> <br />Baca Juga Heboh Rafael Pajak, Ini Cara Kerja PPATK Lacak Harta Kekayaan yang Tak Tercatat LHKPN | BTALK di https://www.kompas.tv/article/383775/heboh-rafael-pajak-ini-cara-kerja-ppatk-lacak-harta-kekayaan-yang-tak-tercatat-lhkpn-btalk <br /> <br />Saksikan program talkshow B-Talk bersama Jurnalis KompasTV Thifal Solesa dalam episode : Berobat Ke Luar Negeri Lebih "Cespleng", Benarkah? yang tayang di Channel Youtube KompasTV. <br /> <br /> <br /> <br />#berobatkeluarnegeri #kemenkes #berobat #rs <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/388335/dokter-menumpuk-di-pulau-jawa-idi-maping-dokter-spesialis-harus-dibenahi-btalk